Bumbu Dapur sang Senjata Jitu

Sumber: Kompas, Februari 2010

Kecoa, semut, tikus, dan "teman-temannya" mungkin seringkali mengusik hunian Anda. Jika didiamkan pasti mereka akan semakin merajalela. Agar tidak perlu keluar uang banyak membeli pembasmi hewan pengganggu, bumbu dapur pun bisa menjadi senjata jitu Anda.

Lada Kering (bubuk lada)
Lada lebih dari sekedar penyempurna masakan karena cukup efektif untuk mengenyahkan serangga pengganggu yang sering bersarang di lemari Anda. Cara, cukup tumbuk 1 sendok lada. campur dengan air secukupnya hingga menjadi pasta. Lalu oleskan pada tempat yang sering di huni hewan tersebut.

Daun Salam
Irisan daun salam dapat menyingkirkan kecoa dari rumah Anda. Cukup dengan mengiris daun salam tipis-tipis dan letakkan di tempat yang sering dilalui kecoa. Bila sudah kering, segera ganti dengan yang baru.

Bawang Putih
Serangga dan hama dijamin tunggang langgang dari tanaman Anda hanya dengan menggunakan bawang putih. Untuk hama tanaman, tumbuk dua siung banwang putih dicampur dengan dua sendok teh minyak tanah, lalu diamkan sehari. Setelah itu, tambahkan seperlima liter air yang sudah dicampur dengan beberapa tetes sabun cair. Saat ingin digunakan. campur racikan tersebut dengan sebotol kecil air lalu semprotkan ditanaman Anda. Untuk serangga tanaman cukup tebarkan bawang putih yang telah dicincang di sekitar tanaman.

Daun Sirih
Daun sirih memeng memiliki beragam manfaat. Pertama, dapat mengusir semut yang menjengkelkan dari makanan Anda. Remas daun sirih hingga layu dan tebarkan pada sekeliling makan yang diserang semut. Semut pun kabur dan makanan Anda tetap sehat untuk disantap. Kedua, jangan biarkan jentik-jentik nyamuk di bak berkembang dengan menaruh tiga atau empat lembar sirih ke dalam bak.

Buah Mengkudu
Dengan satu buah mengkudu saja tikus tak akan berani bertamu ke rumah Anda. potong buah mengkudu dan letakkan pada tempat yang sering disambangi tikus. Namun anda juga harus memperhatikan kebersihan tempat-tempat tersebut.

Nah jika cara alami yang murah cukup efektif, mengapa harus menggunakan bahan kimia yang berbahaya?